Film Cerita Transportasi

Eve terbang ke Hawaii untuk menghadiri acara pernikahan kakaknya. Berhubung kakinya patah dan dibalut gips, dia pun memesan kursi ekstra lebar. Namun, seorang wanita menyebalkan bersama anaknya yang manja memaksa Eve untuk menukar tempat duduk. Saat turbulensi, anak itu terjatuh. Ibunya pun menuntut agar pesawat kembali ke bandara, bahkan menyerang pilot untuk memaksa pendaratan darurat. Tak lama kemudian, adik si ibu, Clara, datang untuk membelanya. Clara menuduh Eve sebagai selingkuhan tunangannya, tanpa tahu bahwa Eve adalah adik kandung tunangannya. Pernikahan itu pun dibatalkan dan Clara akhirnya dipenjara.

Eve terbang ke Hawaii untuk menghadiri acara pernikahan kakaknya. Berhubung kakinya patah dan dibalut gips, dia pun memesan kursi ekstra lebar. Namun, seorang wanita menyebalkan bersama anaknya yang manja memaksa Eve untuk menukar tempat duduk. Saat turbulensi, anak itu terjatuh. Ibunya pun menuntut agar pesawat kembali ke bandara, bahkan menyerang pilot untuk memaksa pendaratan darurat. Tak lama kemudian, adik si ibu, Clara, datang untuk membelanya. Clara menuduh Eve sebagai selingkuhan tunangannya, tanpa tahu bahwa Eve adalah adik kandung tunangannya. Pernikahan itu pun dibatalkan dan Clara akhirnya dipenjara.

Akademisi Vina Salim yang baru saja mendapatkan penghargaan Medali Kehormatan Ananta karena berhasil menciptakan mesin litografi untuk negara Ananta sedang menempuh perjalanan menuju Kota Zino untuk melahirkan. CEO Grup Bahari, Fino Lionel yang mengetahui hal itu buru-buru berangkat ke bandara untuk menjemput Vina. Di dalam pesawat, Vina bertemu dengan Ibu dan anak Fino. Anak Fino yang nakal ini mencuri tas Vina yang berisikan cetak biru dari mesin litografi beserta mikrocip produksi pertama dan kemudian menghancurkannya. Akibatnya, Vina mengalami perdarahan berkali-kali dan nyaris keguguran.

Caca ingin pergi ke desa untuk mengobati neneknya. Di kereta, dia menolong bos mafia yang terluka parah, Hansen. Sejak saat itu, hidupnya pun berubah. Setelah kembali ke Kota Harsa, Hansen terus-terusan mengejar Caca dengan sikap posesifnya…